Pelatihan Kader Posyandu Remaja di SMAN 3 Kendari, SMAN 6 Kendari, SMAN 12 Kendari, dan SMAN 8 Kendari

news-images/jJQgHCAbhDcu9QnM6GRUTczmQ27tGpIY0DomdVSF.jpg
By. humaspolkesken | Akademik
Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kemenkes Kendari sebagai salah satu unit pelaksana teknis (UPT) di lingkungan Kementerian Kesehatan RI yang melaksanakan pendidikan vokasi di bidang kesehatan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Salah satu upaya untuk mendukung perbaikan dan peningkatan kualitas kesehatan masyarakat di Sulawesi Tenggara dalam upaya pencegahan stunting, Poltekkes Kemenkes Kendari melakukan upaya untuk mendekatkan akses dan meningkatkan cakupan layanan kesehatan bagi remaja dalam pencegahan stunting dengan melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat unggulan berupa pencegahan stunting sejak dini melalui Pembentukan Program Posyandu Remaja  di                   4 (empat) SMA se-Kota Kendari, yaitu SMAN 3 Kendari, SMAN 6 Kendari, SMAN 8 Kendari, dan SMAN 12 Kendari dengan jumlah sasaran 850 orang remaja yang dilakukan screening kesehatan dan 80 remaja putra/ putri yang diberikan pelatihan kader posyandu remaja. Kegiatan ini dilaksanakan dengan koordinasi dengan Puskesmas setempat dan Dinas Kesehatan Kota Kendari. 
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan peran remaja dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi posyandu remaja, meningkatkan Pendidikan Keterampilan Hidup Sehat (PKHS), meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan remaja tentang kesehatan reproduksi bagi remaja, meningkatkan pengetahuan terkait kesehatan  jiwa dan pencegahan penyalahgunaan narkotika, alkohol, psikotropika, dan zat adiktif lainnya (NAPZA), mempercepat upaya perbaikan gizi remaja, mendorong remaja untuk melakukan aktifitas  fisik, melakukan deteksi dini dan pencegahan penyakit menular dan  penyakit tidak menular (PTM), dan meningkatkan kesadaran remaja dalam  pencegahan kekerasan. 
Pelaksanaan kegiatan melalui 3 (tiga) tahapan. Tahap I meliputi: pengambilan data awal berupa skrining kesehatan, antara lain skrining anemia (pemeriksaan haemoglobin), skrining Penyakit Menular dan Penyakit Tidak Menular, dan skrining remaja Kurang Energi Kronik (KEK) melalui pemeriksaan berat badan (BB), tinggi badan (TB), dan lingkar lengan atas (LILA), dan pemilihan kader posyandu remaja di masing-masing sekolah yang telah dilaksanakan pada tanggal 4 s/d 9 Desember 2023. Hasil skrining diperoleh data dari 850 orang remaja putri, terdapat 101 orang yang mengalami anemia, 35 orang dengan tinggi badan <145 cm, dan 208 orang dengan kurang energi kronik (KEK).
Kegiatan ini dilanjutkan dengan tahap II, yaitu pelatihan kader posyandu remaja melalui edukasi tentang stunting, anemia, kesehatan reproduksi, pernikahan dini, PKHS, pemenuhan gizi seimbang, penyakit menular dan penyakit tidak menular, dan penyalahgunaan NAPZA, serta pelatihan pengukuran antropometri yang telah dilaksanakan pada tanggal 11 s/d 22 Desember 2023. Para kader diberikan buku pedoman tentang petunjuk teknis penyelenggaraan posyandu remaja dan modul posyandu remaja. Tahap III berupa evaluasi pengetahuan dan keterampilan kader remaja dan simulasi tata laksana kegiatan posyandu remaja akan dilaksanakan di awal Januari 2024.
Posyandu Remaja yang secara resmi telah dibentuk, dilanjutkan dengan pelaksanaan kegiatan Posyandu Remaja secara rutin, berpedoman pada Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Posyandu Remaja yang berlaku. Secara berkala, kegiatan Posyandu Remaja dipantau oleh tim pengabdian kepada masyarakat dengan bekerja sama dengan pihak Puskesmas setempat, yang hasilnya diharapkan dapat menjadi masukan untuk perencanaan dan pengembangan Posyandu Remaja secara lintas sektoral. 
Pembentukan Posyandu remaja juga menjadi menjadi wadah untuk memfasilitasi remaja dalam memahami permasalahan kesehatan remaja, menemukan alternatif pemecahan masalah dan membentuk kelompok dukungan remaja sebagai upaya memberdayakan dan mendorong peran aktif masyarakat dalam segala bentuk upaya kesehatan.